Beberapa bulan yang lalu, tepatnya tanggal 15 November 2014, aku mengikuti rekrutmen Airasia untuk ground staffnya. Fyi, tamat SMA aku sempat mengikuti sekolah penerbangan di Jogja. Karena ini sejalan dengan jurusan dan materi yang aku pelajari di Jogja, aku iseng untuk joined di Airasia. Airasia juga salah satu maskapai yang sering aku pakai kalau berpergian dan favourite banget!!!
Waktu itu yang ikut buanyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak banget! :") Jadi, lokasi rekrutmennya itu di Gedung Graha Wisti Sabha Ngurah Rai International Airport. Aku datang sekitar jam 10:00 Wita. Tempat rekrutmennya sempit. Jadi, aku harus berdesakan dengan sekitar 300 orang lebih dalam lorong yang kurang lebih 1,5 meter. Panas, keringetan, dan berdesakan pada waktu itu. Kandidat berdiri dan mengantri di depan pintu meeting room Airasia. Aku yang datang sekitar pukul 10:00 Wita baru mendapatkan formulir pendaftaran jam 13:00 Wita. Dan, proses mendapatkan form nya pun susaaaaaahhh ampun-ampun. Harus berebut dan berdesakan. Jujur, dalam hati aku ingin rasanya menangis. Kita berdesakan disana demi bisa di rekrut. Jadi, aku ngerasain rasanya susah buat cari kerja :(
Setelah berebut, aku mendapatkan form pengisian. Disana kita disuruh menulis data diri kita dengan lengkap, apakah kita mempunyai saudara / rekan yang bekerja di Airasia ? gaji yang diminta ? pengalaman kerja kita ? data keluarga ? deskripsikan tentang diri kita sendiri juga. Dan, masih banyak lagi. Begitu aku selesai mengisi data-data di form, aku mengumpulkannya kepada petugas yang ada disana.
Dalam gedung itu, aku bergabung dengan ratusan orang yang ingin mendapatkan posisi bekerja sebagai GSA. Tidak memandang umur, apakah kalian sudah berkeluarga atau belum, mau kalian anak siapa ataupun kalian punya backround semua disana di pandang sama. Bahkan, disana ada salah satu anak dari keluarga bangsawan yang terkenal di Bali.
Aku mengumpulkan berkas form ku sekitar pukul 13:00 Wita dan kalian tau ? sekitar pukul 19:35 Wita nama ku di panggil dan aku masuk ke dalam ruangan tersebut bersama -+ 9 orang lainnya. Sebelum masuk, kita prepare di depan pintu membuat satu barisan. Dan, petugas dari Airasia mem-briefing kita disana. Setelah siap, kita semua masuk ke dalam ruangan itu. Aku yaang awalnya deg-degan menjadi lupa dengan rasa gugupku. Disana aku masuk bersama 4 orang teman ku sewaktu di kampus dulu. Aku adalah orang ke-dua yang memperkenalkan diri.
Jadi, yang aku lakuin di dalam ruangan itu adalah kita memperkenalkan diri kita, lalu kita mengambil sebuah undian kertas yang sudah di gulung. Lalu, kita mendeskripsikan atau mengembangkan kata yang ada dalam gulungan kertas tersebut. Waktu itu aku mendapat kata "avatar". Lalu, aku mendeskripsikan nya dengan full english. Yang terlintas di pikiran ku waktu itu adalah kartun avatar yang sering di tonton oleh adik ku di rumah. Aku menjelaskannya dengan lancar menggunakan full english.
Ada banyak kandidat yang tidak bisa mengembangkan kata yang ia dapatkan ketika kata dalam undian tersebut asing di pikiran mereka, pihak Airasia sendiri memberikan dua kali kesempatan untuk mengambil undian. Ada yang lancar ada juga tidak. Disana juga saya bergabung dengan sarjana sastra inggris yang pernah gagal juga mengikuti rekrutmen Airasia, ada baresta dari Starbucks Coffee juga disana. Beruntunnya, si baresta ini mendapat kata "coffee" ketika mengambil undian.
Setelah kami semua selesai memperkenalkan diri dan menjalskan kata yang kami dapatkan, pihak airasia berdiskusi dan kami semua menunggu di luar. Selang beberapa menit, petugas dari Airasia mengumumkan nama-nama kandidat. Ada nama ku yang disebut disana, aku mendengarkan dengan seksama apa yang di katakan oleh petugas itu. Sayang sekali, aku gagal dalam rekrutmen ini. Dan, nama-nama yang di tidak di panggil adalah nama-nama kandidat yang lolos.
Perasaan ku waktu itu sedih, sangaaaaaaaattttttttt sedih. Bagaimana tidak, Airasia yang sangat aku favourite kan, aku gagal dalam test tersebut. Dan, yang membuat aku sedih adalah bapak ku. Dimana bapak yang mensupport ku dan menanyakan kabar ku ketika di Airasia. Bapak mengirimkan sms dengan kata-kata yang membuatku ingin meteskan air mata. Ya, semenjak aku menjadi atlet aku dan bapak hubungannya dekat. Bapak yang keras dan disiplin begitu besar support nya dan mendoa kan aku agar di beri jalan yang terbaik.
Aku pribadi yang awalnya kecewa dan sedih aku berusaha untuk bangkit lagi. Aku berterima kasih dengan Tuhan, mungkin Tuhan memberikan aku ujian bagaimana rasanya kalah, bagaimana rasanya bangkit dari kekalahan sebelum aku menang. Ada satu pesan yang aku ingat dari kata bapak ku "iya gak apa-apa kalo Dyah gagal sekarang, ini sama aja kayak waktu bertanding Taekwondo. Masak Dyah kalah terus, kan gak mungkin. Pasti Dyah pernah menang kan ? udahh, gak apa-apa" Mendengar support dari bapak, aku merasa mendapatkan semangat yang besar lagi. Aku percaya, Tuhan tidak akan menghianati usaha-usaha umatnya yang sedang berusaha meraih kesuksesan bukan ? Ohya, saat ini aku masih on job di Jetstar, Cathay Pasific dan Virgin Australia. Semoga pengalamanku on job tersebut bisa membantu aku sukses kedepannya nanti. Aaaaamin.
Anyway, kenapa aku suka dengan Airasia, Airasia itu sangat men-sejeterah-kan karyawannya. Disamping mendapatkan salary yang setara dengan manager di kantor, Airasia juga punya benefit-benefit yang bagus untuk karyawannya. So, that's why i love Airasia so much!♥♥♥ (ini bukan promosi loh ya :D) Bahkan, yang aku dengar dari senior dan ayah sahabatku (pilot Airasia) salary GSA Airasia bisa melebihi salary pramugari singa merah ^^ Bukan karena salary dan benefit yang bagus, Airasia juga memiliki konsep kerja yang FUN and FRIENDLY. Yang nyaman gitu deh kalau kita kerja ^^
Ohyaaa, besok Sabtu, 17 Januari 2015 akan diadakan(lagi) rekrutmen GSA Airasia di Bali yang sama seperti kemarin. Doa kan Dyah yaa semoga mendapat yang terbaik ^^ Ganbatte!!!!!!!!